Berkembangnya Hobby Aeromodeling termasuk drone juga tentunya, ternyata secara tidak sengaja sekaligus membawa trobosan ke bidang transportasi masa depan. Transportasi memang salah satu faktor yang penting dalam kehidupan, mengingat waktu sangat berarti untuk melakukan sebuah pekerjaan, sehingga transportasi dibuat secepat mungkin untuk memangkas waktu yang bisa digunakan untuk bekerja. Namun dari sekian banyak transportasi terutama transportasi pribadi yang umumnya menggunakan mobil atau motor, sering terjadi hambatan seperti macet dan sebagainya. Sehingga kita pasti akan membayangkan seandainya ada alat transportasi udara yang sifatnya pribadi.
Perusahaan e-Volo dari jerman pun nampaknya memikirkan hal ini juga, namun mindset mereka bukan untuk menghindari macet. Namun mereka ingin membuat alat transportasi udara yang ukurannya mini, dengan keamanan dan efisiensi yang tinggi, serta tidak menimbulkan polusi, kira - kira seperti itu mindset mereka. Lalu ide mereka muncul ketika di beberapa negara tengah trend Hobby Drone, khususnya Quad-Copter. Melihat drone yang bisa terbang dengan stabil, serta tidak menimbulkan polusi karena memakai baterai, maka e-Volo mencoba membuat kendaraan mereka sendiri yang mengadopsi fungsi - fungsi pada drone.
Setelah bertahun - tahun melakukan penelitian, e-Volo berhasil membuat prototype mereka yang pertama. Prototype ini diberi nama VC1. Kendaraan ini diujicoba pada tahun 2011 dan dapat terbang dengan waktu singkat yakni hanya 90 menit. Dalam uji coba kali ini, kendaraan yang mereka buat ini masih belum bisa stabil, sehingga uji coba tidak bisa dilakukan dalam ketinggian lebih dari 2 meter karena dari segi keamanannya juga belum baik. Dibawah ini adalah gambar dari VC1, bisa dilihat kalau VC1 tidak berani terbang tinggi karena memang resikonya masih sangat tinggi.
Dengan penelitian lanjutan dan pengembangan terus menerus selama dua tahun, e-Volo patut bangga karena ditahun 2013 e-Volo berhasil menyelesaikan generasi terbaru dari kendaraan buatan mereka yang kalui ini mereka berinama Volocopter VC200. Nah, di generasi baru ini e-Volo sudah bisa menciptakan sebuah kendaraan yang memiliki 18 buah propeller dan diletakan diatas cockpit, bentuk dasarnya seperti sebuah helikopter namun tidak berekor. Ini wajar karena dengan ke 18 propeller ini sudah bisa menggantikan peran ekor pada helikopter yang fungsinya untuk menjadi penyeimbang ketika terbang.
Dan berkat ke 18 propeller ini juga membuat Volocopter VC200 ini menjadi lebih aman, karena jika ada salah satu propeller yang rusak pun drone masih bisa terbang walau daya angkatnya juga berkurang. Nah, kelebihan dari Volocopter VC200 ini selain yang sudah disebutkan diatas adalah bisa terbang secara stabil, minim getaran, serta tidak menghasilkan bunyi yang berisik seperti helikopter. Namun di tahun ini, Volocopter VC200 masih di tahap prototype yang dikendalikan dengan remote control dan belum dikendalikan langsung di cockpitnya. Namun hasil ini sudah membuat e-Volo menjadi terkenal berkat terobosan mereka.
Pengembangan masih berlanjut, terutama untuk peningkatan daya angkat drone supaya mampu mengangkat dua buah penumpang, dan dapat dikontrol melalui cockpit dengan mudah. Nah, pada bulan februari 2016, pemerintah setempat sudah memberi izin terbang untuk Volocopter VC200 ini. Sehingga pada tanggal 30 maret 2016, Volocopter VC200 melakukan penerbangan uji coba lagi dan hasilnya cukup memuaskan.
Volocopter VC200 dapat terbang dengan seorang pilot yang mengendalikannya di cockpit. Untuk menyalakannya juga mudah, namun untuk menerbangkannya juga dibuat sesederhana mungkin. Pilot pun dapat terbang dengan stabil, dan dalam percobaan kali ini, Volocopter VC200 bisa terbang hingga 10 meter dan melakukan gerakan dasar seperti maju mundur, belok kanan dan kiri, serta naik dan turun. Bahkan, dalam video uji cobanya, pilot juga bisa melepaskan kendali Volocopter VC200 dan kendaraan ini tidak oleng alias masih tetap stabil.
Karena kendaraan ini memakai 18 motor untuk menggerakkan 18 propeller, sehingga kendaraan ini tidak menggunakan mesin yang harus di isi bahan bakar. Namun sebagai penggantinya, sumber energi dari Volocopter VC200 adalah baterai, jadi bisa dibayangkan berapa besar kapasitas Volocopter VC200 agar dia bisa terbang dalam satu perjalanan, mengingat kendaraan ini juga butuh banyak sekali tenaga untuk dapat terbang. Nah, mungkin masalah ini yang sekarang masih dikembangkan oleh e-Volo agar kendaraan mereka ini bisa layak untuk diproduksi masal sehingga kita bisa memasuki era tansportasi masa depan yang hebat ini.
Siapa sangka berawal dari sebuah drone, bisa menimbulkan ide yang membuat kita selangkah lebih maju ke masa depan?
No comments:
Post a Comment